Tekseksposisi ialah pandangan, gagasan atau opini yang dilengkapi oleh argumen serta fakta pendukung untuk menguatkannya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Priyanti (2014, hlm. 91) yang mengemukakan bahwa teks eksposisi adalah teks untuk menyakinkan pembaca terhadap opini atau gasan penulisnya dengan sejumlah argumen pendukung.

Halo Anji V, kakak bantu jawab ya. Jawaban soal di atas adalah D dalam eksposisi, penulis bisa bersikap sesuai dengan pendapatnya. Cermati pembahasan berikut ini. Teks Eksposisi adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan pada pembaca. Hal penting di dalam penulisan teks eksposisi haruslah dituliskan secara ilmiah dan berisi fakta. Unsur-unsur kebahasaan teks eksposisi terdiri atas 1. Pronomina merupakan jenis kata yang menggantikan frasa nomina atau kata benda. Dibagi menjadi dua yaitu - Pronomina Nonpersona Kata Ganti Bukan Orang merupakan penunjuk dalam indikator misalnya ini, itu, sana atau sini. - Pronomina Persona Kata Ganti Orang merupakan persona tunggal misalnya ia, aku, kamu, hadirin, mereka. 2. Konjungsi Kata Penghubung yaitu kata yang digunakan sebagai penguat argumen pada teks eksposisi 3. Kata Leksikal Nomina, Adjektiva, Verba, Adverbia - Nomina Kata Benda adalah kata yang dapat mengacu pada objek abstrak dan nyata - Adjektiva Kata Sifat adalah sebuah kata untuk mengekspresikan suatu kondisi orang atau sifat, binatang, atau benda. - Verba Kata Kerja adalah kata yang mengandung sebuah makna dasar dari suatu proses, tindakan atau kondisi yang tidak khas. - Adverbia Kata Keterangan adalah kata yang dapat melengkapi suatu informasi dalam bentuk suasana, waktu, keterangan tempat, cara dan lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas, unsur-unsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan D dalam eksposisi, penulis bisa bersikap sesuai dengan pendapatnya. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Semoga membantu ya

Berikutini akan dijelaskan mengenai unsur kebahasaan dari teks eksposisi yaitu istilah, adjektiva atau kata sifat, pronomina atau kata ganti, dan konjungsi. 1. Istilah. Teks eksposisi menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan masalah utama (topik) yang dibahasnya. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan

Jawaban EvaluasiPenjelasan berdasarkan pilihan jawaban soal buku mandiri bahasa indonesia hal 47 nomer 12 kelas soalnya Berikut yang tidak termasuk unsur dalam teks eksposisi adalah...A. OpiniB. Argumentasi penulisC. EvaluasiD. Simpulan Pronomina. Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. ...Kata Leksikal Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia Nomina kata benda

Penjelasan Teks eksposisi adalah teknik pembentukan sebuah karangan dengan berbagai informasi didalamnya dan pembuatan karangan dilakukan dengan singkat, padah serta akurat. Pengertian teks eksposisi dapat dikatakan sebagai teks yang non fiksi, karena memiliki sifat yang ilmiah. Teks ini juga bisa dipakai untuk menyampaikan suatu topik tertentu. Unsur Utama Teks Eksposisi – Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali materi mengenai teks, misalnya teks eksposisi, teks eksplanasi, teks deskripsi, dan lain-lain. Apakah Grameds telah memahami materi mengenai teks-teks tersebut? Teks-teks tersebut memiliki tujuan yang sama yakni memberikan informasi kepada pembacanya berupa suatu pokok permasalahan. Sehingga dalam menyusunnya pun juga tidak boleh sembarangan ya… Setiap teks tersebut memiliki unsur utama yang membedakan satu sama lain. Nah, begitu juga dengan teks eksposisi yang memiliki unsur utama di dalamnya. Apa saja ya unsur utama tersebut? Yuk simak uraian berikut mengenai teks eksposisi dan unsur utama apa saja yang termuat di dalamnya! Unsur Utama Teks Eksposisi1. Gagasan2. FaktaPengertian Teks EksposisiCiri-Ciri Teks EksposisiStruktur Teks Eksposisi1. Pernyataan Umum2. Argumen3. Penegasan UlangKaidah Kebahasaan Teks Eksposisi1. Penggunaan Pronomina2. Menggunakan kata baku3. Menggunakan Kata Leksikal4. Menggunakan KonjungsiJenis-Jenis Teks Eksposisi1. Teks Eksposisi Definisi2. Teks Eksposisi Berita3. Teks Eksposisi Ilustrasi4. Teks Eksposisi Proses5. Teks Eksposisi Analisis6. Teks Eksposisi Klasifikasi7. Teks Eksposisi Perbandingan8. Teks Eksposisi PertentanganRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Sebuah teks eksposisi harus memuat unsur utama yakni berupa gagasan dan fakta. Dua unsur utama tersebut tidak boleh luput dari teks eksposisi supaya informasi yang disampaikan dapat jelas disimak oleh pembaca. Nah, apa sih gagasan dan fakta yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut? Yuk simak penjelasan berikut! 1. Gagasan Gagasan juga dapat disebut sebagai ide atau pendapat dari pemikiran penulis teks eksposisi. Dalam sebuah gagasan ini akan memuat adanya komentar, penilaian, hingga saran dari penulis teks eksposisi tersebut mengenai suatu hal. Banyak hal yang dapat dijadikan sebagai topik untuk mengemukakan gagasan, misalnya mengenai kemiskinan, pencegahan Covid-19, pembelajaran daring yang efektif, pengaruh idola sebagai role-model bagi para remaja, dan lain-lain. 2. Fakta Dalam teks eksposisi, permasalahan yang dibahas haruslah bersifat fakta sehingga berupa peristiwa yang benar-benar terjadi pada dunia nyata. Selain itu, hal-hal lain yang mendukung informasi juga harus berupa fakta, tidak melebih-lebihkan data yang ada mengenai peristiwa atau permasalahan yang hendak dibahas dalam teks eksposisi. Mengapa tulisan yang disampaikan harus bersifat fakta? Karena teks eksposisi ini bertujuan memberikan informasi serta gagasan yang disampaikan juga harus dapat meyakinkan pembaca. Pengertian Teks Eksposisi Teks eksposisi adalah teks yang berisikan informasi mengenai suatu hal dan ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada pembacanya. Sebuah teks eksposisi harus memuat gagasan pendapat yang bersifat fakta karena tujuannya adalah menginformasikan suatu hal dan membuat pembacanya yakin terhadap permasalahan yang sedang dibahas. Tujuan dari sebuah teks eksposisi adalah untuk menyampaikan fakta mengenai permasalahan secara teratur dan logis, dengan berupa penjelasan tentang masalah pokok, proses, unsur-unsur yang termuat dalam permasalahan tersebut, supaya dapat diketahui oleh pembaca. Ciri-Ciri Teks Eksposisi Setiap teks dalam materi Bahasa Indonesia, memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lain. Begitu pula dengan teks eksposisi yang mempunyai ciri-ciri khusus, yakni sebagai berikut Gaya tulisan bersifat informatif seolah menerangkan Bertujuan untuk menjelaskan mengenai suatu permasalahan. Dilengkapi dengan angka, grafik, peta, statistik, gambar atau bagan sebagai ilustrasi pendukung fakta dari permasalahan tersebut. Uraian bersifat objektif, sehingga hanya sekadar untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa adanya maksud tertentu. Paragraf akhir berupa penegasan mengenai paragraf-paragraf sebelumnya, bukan ajakan atau permintaan dukungan. Struktur Teks Eksposisi 1. Pernyataan Umum Dalam bagian ini, penulis akan menyajikan mengenai informasi umum mengenai permasalahan yang hendak dibahas. Ketika menuliskan pernyataan umum, uraian yang disampaikan hendaknya bersifat objektif dan hanya semata-mata untuk pengetahuan pembaca saja. 2. Argumen Dalam bagian ini, biasanya akan terdapat argumentasi yang lebih dari dua paragraf argumen. Argumen disampaikan harus disertai dengan adanya bukti atau fakta untuk memperkuat argumentasi tersebut. Dapat juga dilengkapi dengan angka, grafik, peta, statistik, gambar atau bagan sebagai ilustrasi pendukung fakta dari permasalahan tersebut. Hal tersebut supaya pembaca yakin dan percaya dengan argumentasi yang disampaikan dalam teks eksposisi tersebut. 3. Penegasan Ulang Bagian ini terletak pada paragraf terakhir yang berisikan mengenai penegasan ulang atas pendapat-pendapat yang telah disampaikan sebelumnya. Pada bagian ini juga dapat diberikan mengenai hal-hal yang patut diperhatikan terkait permasalahan yang dibahas. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi Setelah membahas mengenai struktur, kita pasti akan membahas tentang kaidah kebahasaan yang termuat dalam sebuah teks eksposisi. Apa saja ya kaidah kebahasaan yang terdapat dalam sebuah teks eksposisi? Yuk simak ulasan berikut! 1. Penggunaan Pronomina Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti penyebutan orang atau benda, misalnya aku, engkau, dia, kami, saya, -nya, dan lain-lain. Selain itu, kata ganti pronomina penghubung berupa “yang” juga sering digunakan dalam teks eksposisi. Contoh Besaran subsidi energi pada tahun anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun 2013 sebesar 299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2013 sejumlah 287,14 triliun. Subsidi energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73 triliun. 2. Menggunakan kata baku Ciri-ciri teks eksposisi salah satunya adalah gaya tulisannya informatif, yakni bersifat menerangkan sesuatu kepada pembaca. Nah, karena bersifat demikian, maka teks eksposisi harus menggunakan kata baku. Contoh Besaran subsidi energi pada tahun anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun 2013 sebesar 299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2013 sejumlah 287,14 triliun. Subsidi energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73 triliun. Perlu Grameds ketahui bahwa triliun adalah kata baku yang menunjukkan satuan bilangan yang dilambangkan dengan nol 0 berjumlah 12. Kata tidak baku dari triliun adalah trilyun. 3. Menggunakan Kata Leksikal Leksikal adalah istilah linguistik yang berkaitan dengan kata, leksem, dan kosakata. Dalam hal ini leksikal terbagi menjadi nomina, verba, adjektiva, dan adverbia. Nomina adalah kata benda yang mengacu pada benda dan biasanya berkedudukan sebagai subjek. Verba adalah kata benda yang mengandung makna dasar dari perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Biasanya, verba berfungsi sebagai predikat. Adjektiva adalah kata sifat yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan dari seseorang, benda, dan binatang. Misalnya, cantik, pendek, tinggi, dingin, jernih, dan lain-lain. Adverbia adalah kata keterangan yang berguna untuk memberikan informasi berupa keterangan tempat, keterangan waktu, keterangan suasana, keterangan alat, dan lain-lain. 4. Menggunakan Konjungsi Konjungsi atau kata hubung jelas diperlukan dalam menyusun sebuah teks eksposisi guna memperkuat argumentasi. Konjungsi berfungsi untuk menghubungkan kalimat supaya dapat saling berkorelasi dan berkoherensi antar kalimatnya. Jenis-Jenis Teks Eksposisi Klasifikasi teks eksposisi ini berdasarkan pada informasi yang disampaikan. 1. Teks Eksposisi Definisi Dalam teks eksposisi jenis ini berisi mengenai pengertian akan sesuatu hal dan fokus pada karakteristiknya. Misalnya, topik pada teks eksposisi tersebut membahas mengenai sayuran brokoli, maka pada struktur bagiannya akan membicarakan mengenai dari mana sayur brokoli berasal, kandungan gizi, manfaat, dan lain-lain. 2. Teks Eksposisi Berita Dalam teks eksposisi berita, akan berisi mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari manusia. Teks eksposisi jenis ini biasanya dapat ditemukan pada surat kabar dengan ciri khusus berupa unsur 5W+1H. Misalnya, topik pada teks eksposisi tersebut adalah tentang kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram. Maka yang akan dibahas pada struktur-struktur bagiannya adalah pemberitaan dari topik tersebut, meliputi apa yang terjadi what, tempat where, kapan waktunya when, siapa yang mengalaminya who, alasan terjadinya why, dan bagaimana proses terjadinya how. 3. Teks Eksposisi Ilustrasi Teks eksposisi jenis ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu gagasan secara sederhana. Misalnya, topik yang dibahas dalam teks eksposisi tersebut adalah mengenai politik di Indonesia, maka ilustrasinya dapat berupa gula yang sedang dikelilingi semut. Contoh penggalan teks eksposisi ilustrasi Saat ini politik di Indonesia sedang mendominasi wacana di media. Layaknya gula yang sedang dikelilingi semut. Media selalu memberitakan kondisi politik di Indonesia dengan gamblang. Media memberitakan kondisi elit politik di Indonesia yang saling memperebutkan kekuasaan. 4. Teks Eksposisi Proses Teks eksposisi jenis ini sering ditemukan dalam buku yang berisi mengenai petunjuk pembuatan, penggunaan barang, atau langkah-langkah mengerjakan sesuatu. Misalnya, topik dalam teks eksposisi tersebut adalah manfaat wortel. Maka, pada struktur bagian argumen akan terdapat proses atau langkah-langkah membuat wortel tersebut menjadi sebuah produk yang bermanfaat. Contoh penggalan teks eksposisi proses Manfaat wortel untuk wajah di antaranya bisa digunakan sebagai masker yang berfungsi untuk mencerahkan kulit wajah, tidak banyak yang tahu. Cara membuat masker ini dengan memblender atau memarut sampai lembut. Tuangkan parutan wortel dalam cawan dan tambahkan madu 1 sendok makan dan aduk hingga merata. Sebelum mengoleskan pada wajah, sebaiknya bilas wajah terlebih dahulu dan oleskan merata ke seluruh permukaan wajah 15 hingga 30 menit. Setelah itu, bilas wajah dengan air yang hangat, lalu bilas dengan air dingin. Lakukan perawatan wajah ini rutin agar mendapatkan manfaat wortel secara optimal yakni mencerahkan wajah sekaligus mengurangi flek dan kerutan. 5. Teks Eksposisi Analisis Dalam teks eksposisi jenis ini akan berisi mengenai analisis mengenai permasalahan yang dibagi menjadi beberapa sub bagian, lalu masing-masing sub bagian tersebut akan dibahas secara mendetail dan berurutan. Biasanya, teks eksposisi analisis ini akan memuat analisis yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Misalnya, topik dalam teks eksposisi adalah mengenai mitos melewati dua pohon beringin kembar di Yogyakarta. Pada struktur bagian argumentasi dapat membahas mengenai bagaimana mitos tersebut berkembang dan penjelasannya dari segi ilmu pengetahuan. Contoh Masangin merupakan permainan yang melegenda di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta. Permainan tersebut dilakukan dengan melewati dua buah pohon beringin kembar dengan mata yang ditutup kain hitam. Mitos yang berkembang di masyarakat, jika seseorang mampu melintasi kedua pohon beringin dengan mata tertutup, maka setiap keinginan yang kita niatkan sebelum permainan akan dikabulkan. Konon, yang bisa melintas hanyalah orang yang memiliki kebersihan hati. Jika hati bersih, maka pemain akan mulus melintasi dua pohon tanpa hambatan. Begitu juga sebaliknya, jika hati tidak bersih, maka pemain akan berputar-putar atau miring ke kanan dan ke kiri beringin. Namun di balik mitos itu, masangin dapat dipandang dari segi ilmu pengetahuan dan kesehatan. Dari segi ilmu pengetahuan dapat dikemukakan bahwa peristiwa berbeloknya arah pemain diakibatkan karena kecepatan arah angin, sedangkan dari segi kesehatan karena adanya potensi vertigo pada setiap orang. 6. Teks Eksposisi Klasifikasi Teks eksposisi jenis klasifikasi ini akan membagi dan mengelompokkan mengenai permasalahan yang sedang dibahas menjadi beberapa kategori. Dalam penyusunannya, akan terdapat verba penggolongan yakni digolongkan, diklasifikasikan, meliputi, dibagi, terdiri dari, dan lain-lain. Contoh penggalan teks eksposisi klasifikasi Yogyakarta memiliki banyak objek dan daya tarik wisata. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition, wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, wisata edukasi dengan berbagai fasilitasnya, seperti resort, hotel, dan restoran. Keanekaragaman budaya serta keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan. 7. Teks Eksposisi Perbandingan Dalam teks eksposisi jenis ini akan memuat perbandingan dengan mencari kesamaan dan perbedaan dari permasalahan yang sedang dibahas. Misalnya, topik yang dibahas dalam teks eksposisi adalah mengenai olahraga jogging. Maka, dapat juga memuat perbandingan olahraga jogging dengan olahraga diving. Contoh penggalan teks eksposisi perbandingan Olahraga Jogging merupakan salah satu jenis olahraga murah, aman, dan bisa dilakukan di mana saja. Jogging dapat dilakukan di lingkungan sekitar rumah, taman, pantai ataupun pegunungan dan memiliki banyak manfaat. Berbeda dengan olahraga diving, tak hanya mahal tetapi olahraga ini hanya dapat dilakukan di laut. Selain membutuhkan peralatan yang cukup lengkap, diving juga olahraga yang cukup berisiko. Saat ini, keduanya sama-sama digemari oleh remaja. 8. Teks Eksposisi Pertentangan Dalam teks eksposisi pertentangan ini akan memuat pertentangan mengenai sesuatu yang sedang dibahas dengan sesuatu lain. Biasanya akan menggunakan konjungsi berupa akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya, dan lain-lain. Misalnya, topik dalam teks eksposisi tersebut adalah mengenai kehidupan masyarakat di pedesaan. Maka, akan terdapat perbandingan atau pertentangan mengenai kehidupan masyarakat di perkotaan juga. Nah, itulah unsur utama, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan jenis dari teks eksposisi. Apakah Grameds pernah menyusun teks eksposisi? Jika sudah, jangan lupa untuk memperhatikan unsur utama, struktur, dan kaidah kebahasaannya ya… Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Unsurunsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan - 12361696 gfccc3321233 gfccc3321233 24.09.2017 Sekolah Menengah Atas terjawab Unsur-unsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan jenis teks, eksposisi termasuk ilmiah. B.dalam teks eksposisi, terdapat penanda leksibal nomina,verba, adjektiva
Materi Bahasa Indonesia dikembangkan dengan berbasis Teks. Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud, baik teks tulisan maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama yang harus dimiliki. Pertama, konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu pesan, pikiran, gagasan, ide yang hendak disampaikan field. Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan tenor, dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas mode. Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat berupa deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua. adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya masyarakat, tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi. Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun sebuah teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi antara lain pronomina, konjungsi dan kata leksikal. Perhatikan contoh teks eksposisi berikut ini. StrukturKalimat Pernyataan pendapat tesisBangsa-bangsa Asia Tenggara segera berintegrasi. Organisasi Association of Southeast Asian Nations ASEAN telah merancang bentuk komunitas sosial budaya. Komunitas ASEAN mulai berlaku pada tahun 2015. Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia, akan dituntut plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. ArgumentasiKomunitas sosial budaya ASEAN dibentuk dengan semangat persatuan dalam keanekaragaman. Pada kenyataannya semangat komunitas ASEAN sama dengan masyarakat Uni Eropa Europeans United in Diversity. Di Uni Eropa untuk memasuki pintu gerbang budaya setiap negara, semua orang tentu telah mengenal kebijakan Europass Language Passport yang dikeluarkan oleh The Council of Europe dengan dokumen teknis “Common European Framework of Reference CEFR for Languages”. Kebijakan bahasa itu mendorong warga masyarakat Uni Eropa menjadi plurilingual sehingga semua bahasa Eropa dapat duduk pada posisi yang sama, misalnya di parlemen Uni Eropa. Lebih lanjut, keanekaragaman bahasa Eropa dikelola dalam satu model kompetensi berbahasa Eropa. Model CEFR itu ditetapkan berisi enam peringkat kompetensi, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Europass Language Passport sudah menetapkan C2 sebagai peringkat tertinggi dan A1 terendah. Menurut pengalaman seorang warga Uni Eropa, sebagai contoh penerapan kebijakan ini, siapa pun yang berasal dari luar Jerman bukan warga negara Jerman ketika hendak menikah dengan pasangannya di negara ini—wajib memiliki paspor bahasa Jerman dengan lulus uji bahasa Jerman sekurang-kurangnya peringkat kompetensi A1. Jika skema“paspor bahasa”seperti yang berlaku di Uni Eropa itu diadopsi oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam kerangka komunitas ASEAN, yakinlah kebijakan bahasa ini akan multiguna. Selain berguna untuk penghormatan atas adanya perbedaan bahasa kebangsaan negara anggota ASEAN, sebagaimana disebutkan dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN, kebijakan ini juga memberikan kegunaan praktis bagi rakyat ASEAN untuk saling berkomunikasi sesuai dengan latar bahasa dan budaya setiap warga ASEAN. Penegasan ulang pendapatSebagai organisasi yang berbasis kerakyatan people-centered organization, ASEAN tentu tidak boleh bermain ”pukul rata” agar semua rakyat ASEAN saling berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Apabila komunitas ASEAN dibentuk tanpa kebijakan plurilingualisme, agaknya rakyat Indonesia pun akan sulit bernasib mujur. Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. Pada saat itu bangsa Indonesia bukanlah pemenang, melainkan pecundang! Diadaptasi dari artikel pendapat yang ditulis oleh Maryanto, pemerhati politik bahasa, Koran Tempo, 13 Desember 2010 Kaidah/ciri bahasa yang digunakan dalam teks eksposisi antara lain sebagai berikut Pronomina Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. Pronomina Persona kata ganti orang yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para. Pronomina Nonpersona kata ganti bukan orang yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa. Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi klaim diungkapkan. Teks eksposisi tersebut dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam teks tersebut terkandung pronomina atau kata ganti saya dan kita. Pronomina kita atau saya ditemukan hanya pada paragraf 1 dan 5. Inilah kalimat dari teks yang terdapat pronomina itu. Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. paragraf 1 Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. paragraf 5 Paragraf 1 merupakan tahap pernyataan pendapat, tempat gagasan pribadi disampaikan, dan pada paragraf 5 yang merupakan tahap penegasan ulang pendapat, gagasan itu dinyatakan kembali. Jadi, pronomina atau kata ganti kita, kami, atau saya dapat digunakan, terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi klaim diungkapkan. Hal itu sejalan dengan fungsi sosial teks eksposisi itu sendiri, yaitu teks yang digunakan untuk mengusulkan pendapat pribadi mengenai sesuatu. 2. Kata Leksikal Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 805 Leksikal adalah berkaitan dengan kata; berkaitan dengan leksem; berkaitan dengan kosa kata. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Makna Leksikal adalah makna yang berkaitan dengan kata, leksem, ataupun kosakata. Nomina kata benda Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll. Verba kata kerja Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll. Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll. Adjektiva kata sifat Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain. Adverbia kata keterangan Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain. Kata leksikal nomina, verba, adjektiva, dan adverbia yang terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya kata percaya verba, mempercayai verba, kepercayaan nomina kata yakin adjektif, menyakini verba, keyakinan nomina kata optimistis adjektif kata potensial adjektif, berpotensi verba Kata leksikal nomina, verba, adjektiva, dan adverbia tertentu dimanfaatkan pada teks eksposisi. “Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri”. paragraf 5 Kata percaya tergolong ke dalam verba yang menyatakan persepsi. Kata yang sejenis adalah yakin, optimistis, potensial, dan sebagainya. Kata tersebut dapat dinyatakan sebagai verba atau nomina sehingga akan berubah menjadi mempercayai/kepercayaan, meyakini/keyakinan, mempunyai optimisme/optimisme, dan berpotensi/potensi. Kata-kata itu digunakan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Hal itu sejalan dengan tujuan penulis bahwa pembaca akan memiliki keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis dapat diterima. Dalam konteks teks “Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme”, penulis mengajukan usulan tentang pembuatan kebijakan bahasa agar bahasa Indonesia dijadikan bahasa ASEAN dan agar bahasa lain di Negara ASEAN dikuasai oleh sesama warga ASEAN. Konjungsi Kata penghubung konjungsi. Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya. Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur. Konjungsi temporal seperti mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya dapat digunakan bersamaan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang penting menuju ke yang kurang penting atau sebaliknya. Konjungsi sebab-akibat dapat digunakan untuk menyuguhkan informasi asal-muasal suatu peristiwa atau kejadian dan efek yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Konjungsi penegasan seperti pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan digunakan untuk mengurutkan informasi dari yang kuat menuju yang lemah atau sebaliknya. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi Konjungsi waktu sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu Konjungsi gabungan dan, serta, dengan Konjungsi pembatasan kecuali, selain, asal Konjungsi tujuan agar, supaya, untuk Konjungsi persyaratan kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila Konjungsi perincian yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni Konjungsi sebab akibat karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya Konjungsi pertentangan tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan Konjungsi pilihan atau Konjungsi penegasan/penguatan bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun Konjungsi penjelasan bahwa Konjungsi perbandingan bagai, seperti, ibarat, serupa Konjungsi penyimpulan oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian Betulkah eksposisi itu merupakan argumentasi satu sisi? Pada teks itu penulis mengambil sisi setuju. Ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN. Penulis lain dapat berposisi tidak setuju. Pada teks itu penulis mengambil sisi setuju, ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Asean. Ringkasan Pengertian teks Eksplanasi - Apakah kamu pernah membaca atau bahkan membuat teks yang berisi tentang proses terjadinya suatu hal? Misalnya proses terjadinya fenomena atau suatu bencana alam di Indonesia. Itulah yang dinamakan teks eksplanasi.. Definisi teks eksplanasi secara umum, teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses 'mengapa' dan 'bagaimana' kejadian

UnsurKebahasaan Teks Eksplanasi : Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis dan Contoh. Eksplanasi berasal dari bahasa Inggris yakni dari kata "Eksplanation" yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan. Kaidah Kebahasaan atau unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks ekplanasi

B Kebahasaan Teks Eksplanasi 1. Unsur-unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi Unsur kebahasaaan dalam teks eksplanasi, diantaranya yaitu : a. Kohesi Kohesi adalah keterkaitan antar-proporsi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan (Alwi dkk 2013:41). Teks yang kohesif berarti dalam setiap unsurnya Cn0S.
  • znn7ooty9o.pages.dev/81
  • znn7ooty9o.pages.dev/125
  • znn7ooty9o.pages.dev/142
  • znn7ooty9o.pages.dev/62
  • znn7ooty9o.pages.dev/66
  • znn7ooty9o.pages.dev/193
  • znn7ooty9o.pages.dev/119
  • znn7ooty9o.pages.dev/7
  • znn7ooty9o.pages.dev/106
  • unsur unsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan